PEMETAAN PERPUSTAKAAN BERBASIS WILAYAH TAHUN 2015

Jakarta - Perpustakaan Nasional menyelenggarakan Kegiatan Pemetaan Perpustakaan Berbasis Wilayah di Hotel Bintang Griyawisata dari tanggal 16-17 September 2015. Peserta yang hadir dari Kepala Bidang Pembinaan Perpustakaan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Seluruh Indonesia. Ketua Tim Pemetaan Perpustakaan Berbasis Wilayah B. Mustafa, Pejabat di lingkungan Perpustakaan Nasional RI.
Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus Deni Kurniadi, menjelaskan tujuan pemetaan untuk mengevaluasi capaian pendataan perpustakaan melalui Kegiatan Pemetaan Perpustakaan Berbasis Wilayah serta menyusun sinergitas program kerja antara Perpustakaan Nasional dengan Badan atau Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota. Adapun sasaran yang ingin dicapai adalah Pertama, terlaksananya pendataan perpustakaan melalui aplikasi pemetaan perpustakaan berbasis wilayah di daerah. Kedua, terwujudnya pemutakhiran aplikasi pemetaan perpustakaan berbasis wilayah. Ketiga, tercapainya sinergitas program pemerintah dengan pemerintah daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam bidang pembinaan perpustakaan melalui pendataan perpustakaan di wilayah masing-masing.
Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpustakaan Nasional RI Woro Titi Haryanti menginformasikan bahwa kegiatan pemetaan perpustakaan berbasis wilayah telah ada sejak tahun 2013. Woro menerangkan data bagi sebagian orang mungkin tidak berguna namun pada kenyataannya data merupakan modal utama dalam keberhasilan suatu lembaga, dengan data yang valid, akurat dan terkini instansi dapat melakukan perencanaan, pengembangan yang berkelanjutan. Woro melanjutkan database dianggap penting karena merupakan komponen utama dalam sistem informasi yang merupakan dasar dalam penyediaan informasi. “Program pemetaan perpustakaan berbasis wilayah mengajak semua pemangku kepentingan bekerja berdasarkan data, karena informasi akan muncul yang kemudian jadi fakta yang dapat dimanfaatkan untuk mengatur langkah strategis dan mampu menghadapi perubahan yang ada”, tutupnya.
Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus Deni Kurniadi, menjelaskan tujuan pemetaan untuk mengevaluasi capaian pendataan perpustakaan melalui Kegiatan Pemetaan Perpustakaan Berbasis Wilayah serta menyusun sinergitas program kerja antara Perpustakaan Nasional dengan Badan atau Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota. Adapun sasaran yang ingin dicapai adalah Pertama, terlaksananya pendataan perpustakaan melalui aplikasi pemetaan perpustakaan berbasis wilayah di daerah. Kedua, terwujudnya pemutakhiran aplikasi pemetaan perpustakaan berbasis wilayah. Ketiga, tercapainya sinergitas program pemerintah dengan pemerintah daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam bidang pembinaan perpustakaan melalui pendataan perpustakaan di wilayah masing-masing.
Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpustakaan Nasional RI Woro Titi Haryanti menginformasikan bahwa kegiatan pemetaan perpustakaan berbasis wilayah telah ada sejak tahun 2013. Woro menerangkan data bagi sebagian orang mungkin tidak berguna namun pada kenyataannya data merupakan modal utama dalam keberhasilan suatu lembaga, dengan data yang valid, akurat dan terkini instansi dapat melakukan perencanaan, pengembangan yang berkelanjutan. Woro melanjutkan database dianggap penting karena merupakan komponen utama dalam sistem informasi yang merupakan dasar dalam penyediaan informasi. “Program pemetaan perpustakaan berbasis wilayah mengajak semua pemangku kepentingan bekerja berdasarkan data, karena informasi akan muncul yang kemudian jadi fakta yang dapat dimanfaatkan untuk mengatur langkah strategis dan mampu menghadapi perubahan yang ada”, tutupnya.